Sabtu, 21 April 2012
langit mnedung dibumi chiroyom
dibawah langit mendung tersirat harapan yang besar,harapan tuk hidup yang lebih layak,harapan tuk mendapatkan kehangatan keluarga yang utuh, harapan tuk pulang kerumah angan2 didalam naluri, msihadakah kesempatan mereka tuk bahagia,ataukah masih ad ruang dan waktu tuk mereka mendapatkan kebahagiaan kehangatan kluarga, masih layakkahnmereka tuk bahagia diatas jeritan derita keyataan,pernah kh kita dengar cerita kecil mereka akan kebhagiaan, egokah kita melihat mereka berhimpitan dikala kedamaian mlm mulai membelai. ada sbuah cerita tersurat dalam stiap hembusan harapan mereka, sederhana namun pnuh dengan makna,'kami hnya ingin kluarga kami kembali' kluarga kcil yg bahagia tuk menata mentari yg indah dengan pnuh knangan di bumi ciroyom
Selasa, 17 April 2012
kata terucap hanya "sempurna"
alunan kidung mulai terlihat, berusaha dalam gunda mulai merambat, matahari mulai tersenyum dan membelai indah nya dunia yg pekat, jiwa terasa hampa bila tiada yg mengikat, kpn saat nya tepat ku ingin smua nya terpikat, indah saat wktu nya tepat. tuhan tolong lah hamba tuk berjalan dijln yg diridhoi mu, jln yg penuh dgn kebahgian jln yg pnuh dgn tangisan kebahagia, jln yg pnuh dgn tanggung jwb. lepas hanya ada kemandirian yg terlihat, bahagia bila tlah memiliki junior mulai merangkak. sempurn hnya kata itu yang bisa terucap, bahagia nya bila waktu tu segera merapat.
Senin, 16 April 2012
goncanga naluri pada goresan tirta yg tak bermuara
buang asa dalam rasa, buang bimbang dalam sepi. Sepi sprti sndri dlm gelutan mlm yang tak menyapa.
pengap seakan tiada setitik cahaya pun yg menembus dinding kehidupan. haruskan berjalan diatas goresan tirta yg tak bermuara??ataukah hanya berdiam dan biarkan dunia yg mnjdi pemandunya? sesak seakan mencekam pilu seakan tk terjaga, naluri seakan berbicara "bila kau mampu mengapa tidak?" hal itu yang tidak bisa dijawab, pertanyaan sang malam kepada sang mentari "mengapa harus ad malam yg gelap bila ada sang mentari yg senantiasa memberikan cahaya nya tuk keindhan dan perjuangan", begitu pun sang mentari kepada sang malam, "mengapa harus ad mntari yang penuh dgn hiruk pikuk bila ada malam yang penuh dengan ketenangan dan kedamain", pertnyaa itulh yg sampai saat ini merasuk hingga kedalam. walaupn naluri ini tergoncang ttp akan ku yakini bhwa smua akan mnjdi berharga bila saatnya tiba, dan biarkan waktu yg kn mngatur sgla dgn seizin 'NYA'.
by: dexyaapriyanti@ymail.com
pengap seakan tiada setitik cahaya pun yg menembus dinding kehidupan. haruskan berjalan diatas goresan tirta yg tak bermuara??ataukah hanya berdiam dan biarkan dunia yg mnjdi pemandunya? sesak seakan mencekam pilu seakan tk terjaga, naluri seakan berbicara "bila kau mampu mengapa tidak?" hal itu yang tidak bisa dijawab, pertanyaan sang malam kepada sang mentari "mengapa harus ad malam yg gelap bila ada sang mentari yg senantiasa memberikan cahaya nya tuk keindhan dan perjuangan", begitu pun sang mentari kepada sang malam, "mengapa harus ad mntari yang penuh dgn hiruk pikuk bila ada malam yang penuh dengan ketenangan dan kedamain", pertnyaa itulh yg sampai saat ini merasuk hingga kedalam. walaupn naluri ini tergoncang ttp akan ku yakini bhwa smua akan mnjdi berharga bila saatnya tiba, dan biarkan waktu yg kn mngatur sgla dgn seizin 'NYA'.
by: dexyaapriyanti@ymail.com
Minggu, 15 April 2012
hati pun mnjdi gumpahan es antartika
sebuah ceritan, sebuah goresan, dan sebuah harapan
beda atau kah sama saja itu namanya?
kekecawaan melahirkan kebencian yg mendalam,
siapa yang memulai? hati pun jawabannya.
manusia hanya bisa menyalahkan orang lain tanpa berfirkir bahwa dirinya lah yang salah,
yang telah membiarkan kebencian itu mnjadi gumpahan es di antartika, sungguh sangat disayangkan.
hidup sangat kejam,memang hidup sangatlah kejam, namun dibalik kekejaman akan melahirkan kebahagian yg kekal. tapi mengapa org tak pernh maw berjalan di atas tumpukan kekejaman hidup,bila pda akhr nya dia akan mengetahui bila bahagia nya sedang mnunggu dia tuk didekap,
tak perlu kau hawatirkan masa yg akan datang, yang perlu kau hawatirkan masa sekarang karna bila berllu begitu aja semuanya akan mnjadi kenangan yang tak kan terulang lagi.
beda atau kah sama saja itu namanya?
kekecawaan melahirkan kebencian yg mendalam,
siapa yang memulai? hati pun jawabannya.
manusia hanya bisa menyalahkan orang lain tanpa berfirkir bahwa dirinya lah yang salah,
yang telah membiarkan kebencian itu mnjadi gumpahan es di antartika, sungguh sangat disayangkan.
hidup sangat kejam,memang hidup sangatlah kejam, namun dibalik kekejaman akan melahirkan kebahagian yg kekal. tapi mengapa org tak pernh maw berjalan di atas tumpukan kekejaman hidup,bila pda akhr nya dia akan mengetahui bila bahagia nya sedang mnunggu dia tuk didekap,
tak perlu kau hawatirkan masa yg akan datang, yang perlu kau hawatirkan masa sekarang karna bila berllu begitu aja semuanya akan mnjadi kenangan yang tak kan terulang lagi.
Sabtu, 14 April 2012
pilar kumadang kebecian
Mengurai cerita diantara kepingan- kepingan debu jalanan
mengisah kan sebuah cerita deritan yang tak bermakna
cerita mengenai pilu pekuk nya skenario kehidupan
Skenario yg tak ber tokoh, namun penuh dengan dialog
bahagia itu memang sangat sederhana,bila di lewati tanpa adnya alunan dawai kebencian
kebencian hanya akan meruntuh kan sgla pilar2 kedewasan
pilar2 akan rapuh bila dibangun dgn ancaman
Terkadang kita tak perlu terllu menghawatirkan ancaman yg ad
karna ancaman yg ad itu ulah kita sendiri
ulah dan tingkah kita yang tak bisa mengontrol n memilah ap yg benar dan apa yg salah
ego bertumpuk ego mungkin itulah yg tepat untuk melukiskan pilar2 ancaman.
terkadang ku tersenyum dalam tawa
kok ada kehidupan sperti ini
canda tawa hanya sebagai pelengkap masakan kehidupan
padahal semuanya di lakukan dengan kepura2an saja
munafik atau kah sandiwara saja itu namanya?
trus siapa yang layak tuk mendapatkan pengahgaan dalam sandiwara ini?
penonton? pemain? ataw kah penulis skenario n sutradara?
hanya goresan waktu lah yang kan menjawab ini smua
goresan wktu yg tak tau kapan akan merangkai keindhan benang kehidupan
kehidupan dimana tiada lagi kebencian yg berkumandang dimalam hari
mengisah kan sebuah cerita deritan yang tak bermakna
cerita mengenai pilu pekuk nya skenario kehidupan
Skenario yg tak ber tokoh, namun penuh dengan dialog
bahagia itu memang sangat sederhana,bila di lewati tanpa adnya alunan dawai kebencian
kebencian hanya akan meruntuh kan sgla pilar2 kedewasan
pilar2 akan rapuh bila dibangun dgn ancaman
Terkadang kita tak perlu terllu menghawatirkan ancaman yg ad
karna ancaman yg ad itu ulah kita sendiri
ulah dan tingkah kita yang tak bisa mengontrol n memilah ap yg benar dan apa yg salah
ego bertumpuk ego mungkin itulah yg tepat untuk melukiskan pilar2 ancaman.
terkadang ku tersenyum dalam tawa
kok ada kehidupan sperti ini
canda tawa hanya sebagai pelengkap masakan kehidupan
padahal semuanya di lakukan dengan kepura2an saja
munafik atau kah sandiwara saja itu namanya?
trus siapa yang layak tuk mendapatkan pengahgaan dalam sandiwara ini?
penonton? pemain? ataw kah penulis skenario n sutradara?
hanya goresan waktu lah yang kan menjawab ini smua
goresan wktu yg tak tau kapan akan merangkai keindhan benang kehidupan
kehidupan dimana tiada lagi kebencian yg berkumandang dimalam hari
by: dexyaapriyanti@ymail.com
Langganan:
Postingan (Atom)